Anda pernah mendengar kata “duckweed?” atau “kiambang?” Istilah lokal yang sering disebut adalah “kayambang”. Duckweed atau kiambang atau juga disebut lemna yang selama ini dianggap sebagai pengganggu ikan peliharaan bagi sebagian pembudidaya ikan, ternyata adalah salah satu tanaman akuatik yang memiliki potensi sebagai pakan untuk ikan dan udang. Beberapa contoh duckweed yang dapat diberikan pada ikan dan udang adalah dari genus Lemna sp, Spirodela, Wolfia, Wolffiella dan Azolla sp. Dari beberapa genus tersebut, Lemna dengan spesies Lemna minor menjadi salah satu kiambang yang sering diberikan untuk ikan, udang dan beberapa jenis unggas.
Menemukan Duckweed di Indonesia
Petani Indonesia berpotensi mengembangkan tanaman ini dengan cara budidaya duckweed. fungsinya apa ?
Di Indonesia, lemna minor dapat dijumpai di sawah-sawah atau beberapa orang yang membudidayakan tanaman ini. Tanaman ini memiliki fungsi yang serupa dengan Azolla Mychrophylla yang juga dapat digunakan sebagai pakan alternatif ternak, serta kandungan protein yang tinggi. Kelabihan lain dari makanan favorit nila ini adalah ketahanan hidup ikan yang baik serta daging ikan lebih banyak dan lebih kesat dengan lemak yang sedikit. Selain itu, ikan yang memakan lemna memiliki bau amis yang menurun.
Lemna atau Duckweed adalah jenis Lemna perpusilla Torr, Tumbuhan ini bersifat kosmopolitan atau bisa tumbuh di mana saja di daerah tropis, terutama pada perairan tergenang di ketinggian rendah hingga sedang, para Petani Indonesia tidak perlu khawatir karena Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sudah menelitinya.
Laju pertumbuhan Lemna yang cepat membuatnya sangat mudah untuk dikembangkan. Pertumbuhannya mencapai 40 persen per hari, umur hidupnya sekitar 10 hari dan mampu menghasilkan hingga 20 anakan yang menempel pada induknya. Tingkat produktivitas biomassanya juga cukup tinggi, yaitu 10 ton berat kering per hektar per tahunnya. Biomassa tumbuhan ini dapat dikeringkan dan disimpan untuk waktu yang relatif lama.
Lemna memiliki nilai nutrisi yang tinggi, terutama protein. Kandungan proteinnya mencapai 40 persen dari berat keringnya. Selain kandungan protein yang baik, tumbuhan ini memiliki keunggulan dapat dikultur dengan biaya murah karena bisa tumbuh di air limbah yang mengandung unsur hara tinggi. Lemna juga merupakan agen fitoremediasi untuk mengolah limbah cair. Lemna bersifat ramah lingkungan karena berkemampuan membersihkan air dari unsur-unsur hara dan bahan pencermar lainnya, seperti bahan organik, nutrien, dan logam berat.
Cara Membudidayakan Duckweed
Cara membudidayakan Lemna minor:
- Kotoran ayam dosis 5 g/l ditebar secara merata dalam wadah yang telah disiapkan
- Setelah 2 -3 hari bibit Lemna ditebar dalam wadah
- Pemeliharaan dilakukan dengan mengganti pupuk yang lama dengan yang baru (dosis ½ dari pupuk awal)
- Pemanenan lemna minor dilakukan setelah 1 minggu, dengan metode panen setengah (sebagian)
Menurut penelitian kandungan nutrisi lemna sangat tinggi, tanaman ini efektif memperbaiki kualitas air yang tercemar. Tanaman ini menjadi pakan utama ternak. Lemna memiliki potensi hijauan pakan alternatif kaya protein dan mineral sehingga tanaman ini potensial sebagai suplemen protein bagi ternak unggas.
Dalam budidaya ikan. Pakan menjadi salah satu kendala dalam berternak, terutama pada ikan. Untuk mengurangi jumlah biaya operasional pakan ikan, anda perlu mensiasati jenis pakan. Terutama dalam pemberian pelet, penggunaan lemna merupakan pilihan alternatif yang baik, dimana makanan ini bisa di budidayakan dan dapat mengurangi biaya pakan ikan. Sehingga petani Indonesia bisa mencoba untuk budidaya duckweed atau lemna ini mengingat cukup sulit dicari.
Saya tanam lemna, tapi tidak bisa subur, dan dalam beberapa hari sebagian berubah warna jadi kemerahan, mhn pencerahannya, Terimakasih