Paria atau pare (Momordica charantia L.) merupakan tanaman sayuran setahun atau tahunan, termasuk dalam famili Cucurbitaceae. Ada dua tipe kultivar yang penting, yaitu kultivar yang menghasilkan buah yang meruncing pada ujungnya, dan kultivar yang menghasilkan buah yang tidak meruncing. Buah paria merupakan sumber vitamin C yang baik, vitamin A, fosfor, dan besi. Ujung batang paria merupakan sumber pro-vit A yang baik, protein, tiamin dan vitamin C. Untuk petani Indonesia yang ingin mencoba budidaya pare, anda bisa mengikuti prosesnya dengan mudah berikut ini :
Persiapan Lahan
Penanaman
Pemeliharaan
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Serangan hama dan penyakit jarang ditemukan apabila kondisi tanaman terawat. Hama yang banyak ditemukan adalah lalat buah, Epilachna sp., utu daun, trips, tungau dan siput. Pengendalian lalat buah dilakukan dengan pembungkusan buah menggunakan kertas saat buah masih kecil (panjang 2-3 cm) dan peggunaan perangkap.
Penyakit yang umum ditemukan berupa embun tepung, layu bakteri, layu fusarium, serkospora, dan virus (CMV). Pengendalian dilakukan dengan sanitasi dan menggunakan fungisida secara selektif.
Panen dan Pascapanen
Panen buah konsumsi dilakukan saat buah masih belum terlalu tua, bintil dan keriputnya masih rapat. Panen sebaiknya menggunakan pisau yang tajam. Panen untuk benih dilakukan pada buah yang sudah matang, berwarna kuning dan pembungkus bijinya berwarna merah. Paria dapat dipanen pada umur sekitar 55 hari setelah tanam. Panen dapat dilakukan berkali-kali untuk merangsang pembentukan buah baru. Adanya buah cenderung dapat menghambat pembungaan.
Khasiat yang terkandung pada pare disebabkan karena tanaman ini mengandung cukup banyak nutrisi yang memiliki sifat farmakologis, seperti betakaroten, fitokimia, lutein, sodium, likopen, kalium, zat besi, protein, kalsium, Vitamin A, B dan C, serta sejumlah nutrisi lainnya. Dengan banyaknya kandungan nutrisi yang dimiliki dan khasiat yang menyertainya, membuat pare tidak saja dikonsumsi untuk dijadikan sebagai sayuran, tapi juga untuk pengobatan.
Itu sebabnya permintaan pasar terhadap pare cukup besar dengan harga yang juga relatif stabil. Sehingga tidak salah jika pare dimasukkan ke dalam salah satu jenis tanaman yang menarik untuk dibudidayakan, utamanya untuk memanfaatkan lahan yang tidak terpakai. Apalagi membudidayakan pare juga tidak terlalu sulit. Berikut langkah-langkah dalam melakukan budidaya pare.