Budidaya Tomat Dengan Mudah dan Cepat Panen

Tomat (Lycopersicon esculentum L.) merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah dan Selatan yang banyak dikonsumsi dan dibudidayakan Petani Indonesia. Tanaman ini idealnya dengan kisaran suhu 20-27oC dengan curah hujan sekitar 750-1250 mg per tahun. Secara umum tomat dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-1500 m dpl.  Sekarang ini sudah ada 400 varietas tomat yang ditanam secara global. Ada varietas yang hanya cocok di dataran tinggi seperti berlian, mutiara dan kada. Ada yang cocok di dataran rendah seperti varietas intan, ratna dan CLN. Ada juga yang bisa ditanam baik di dataran tinggi maupun rendah, seperti GH2 dan GH4.

Budidaya Tomat agar Cepat Panen

petanimakmur.com

Petani Indonesia akan menjabarkan bagaimana budidaya tomat dan cara menanam tomat. Dimana cara berikut ini diharapkan bisa mendukung budidaya anda untuk cepat berbuah :

Memilih Benih Tanaman Tomat

Bila anda masih memiliki tanaman tomat dengan varietas unggul, anda bisa mengembangkannya seperti Cara Menanam Timun suri dengan Mudah atau Cara Budidaya Tanaman Okra yang Tepat. Bibit yang baik bisa kita dapatkan dari buah tomat yang paling besar, bagus bentuknya serta tidak cacat. Kalau sudah dapat, biarkan buah tomat itu menjadi tua di pohon. Jika bibitnya ingin dari buah maka anda bisa memetik buah tomat yang sudah tua, ambil dan bersihkan bijinya. Coba masukkan biji ke dalam air. Pilih biji yang tenggelam, tidak keriput ataupun cacat. Jemur biji-biji tersebut, lalu simpan diwadah yang kering dan steril.

Penyemaian Biji Tomat

Apakah benih tomat bisa langsung di tanam , maka tanaman tidak akan tumbuh dan akan mati. Karena benih tomat, baik yang kita buat sendiri maupun hasil membeli harus disemaikan dulu dalam polybag maupun bedengan. Media tanam yang dipakai untuk penyemaian tentu berbeda dengan media di kebun. Media ini terdiri dari tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1. Gunakan tanah hutan, tanah dibawah pohon bambu atau tanah lapisan teratas. Pupuk kandang atau kompos yang telah dihaluskan menjadi pupuk organiknya.

Zaujaty.ID

Pemindahan Bibit ke Pot/Bedengan

Setelah menunggu 35 hingga 40 hari, maka bibit yang disemai akan cukup kuat untuk dipindahkan ke kebun. Ingin tahu cara memindahkan benih tersebut? Begini caranya. Pertama-tama siapkan lubang yang memiliki diameter 5 hingga 7 cm, dengan kedalaman 5 hingga 7 cm juga. Kita bisa membuat dua lajur lubang dalam satu bedengan.

Jika lubang sudah siap, tinggal memasukkan benih. Benih dari polybag dapat dipindah dengan mudah setelah polybag disobek. Sesudah benih dimasukkan lubang, timbun dan ratakan tanah, lalu sirami air.

Perawatan 

Tanaman tomat cukup sensitif dan perlu perawatan yang intensif. Tanaman ini sangat rentan terhadap hama dan penyakit, terutama yang ditanam di dataran rendah. Setelah pemanenan, resiko kerusakan buah tomat masih tinggi sekitar 20-50%. Berikut beberapa perawatan penting apabila kita hendak melakukan budidaya tomat.

Pemanenan Tomat

 

Budidaya tomat baru bisa dipanen 60-100 hari setelah tanam, tergantung dari varietasnya. Penentuan waktu panen berdasarkan umur tanaman kadang kala tidak efektif. Sebaiknya gunakan pengamatan fisik terhadap tanaman. Tanaman tomat sudah dikatakan siap panen apabila kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering.

Petani Indonesia dilakukan di pagi atau sore hari karena pada siang hari tanaman masih melakukan fotosintesis. Pada keadaan demikian penguapan sedang tingi-tingginya sehingga buah tomat yang dipetik akan cepat layu. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-3 hari sekali. Di Indonesia produktivitas tanaman tomat secara rata-rata mencapai 15,84 ton per hektar. Namun untuk varietas tertentu dan didaerah-daerah tertentu bisa mencapai 25-30 ton per hektar.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *