Hidroponik dengan Sistem Deep Flow Technique (DFT)

Hidroponik terbagi menjadi banyak jenis, Tutorial Sistem Drip Hidroponik serta Videonya, dan jenis lainnya. Salah satunya adalah hidroponik sistem DFT atau sistem deep flow technique memerlukan pasokan listrik yang lumayan, yang nantinya digunakan untuk mensirkulasikan air ke dalam talang-talang tersebut. Air yang ada diputar dengan menggunakan pompa dan untuk menghemat penggunaan listrik, kita dapat menggunkan timer (untuk mengatur waktu hidup dan mati pompa).  Sebagai contoh pada pagi hari pompa hidup dan sore hari pompa mati, begitu seterusnya.

Kelebihan sistem DFT

youtube.com
Jika Petani Indonesia menanyakan mengenai kelebihan dari teknik hidroponik sistem DFT ini yaitu pada saat aliran arus listrik padam maka larutan nutrisi tetap tersedia untuk tanaman dan anda tidak perlu repot memikirkan tanaman anda. Hal ini karena pada sistem ini kedalam larutan nutrisinya mencapai kedalaman 6 cm dan cukup menyimpan cadangan air.
Saat aliran nutrisi maka masih ada larutan nutrisi yang tersedia maka tanaman anda akan aman. Sedangkan untuk kekurangannya adalah pada sistem DFT ini memerlukan larutan nutrisi yang lebih banyak dibandikan dengan sistem NFT (nutrient Film Technique). Perkembangan tanaman yang dibudidayakan menggunakan sistem DFT dapat tumbuh dengan baik dan memiliki kualitas buah/sayuran yang lebih baik dibandingkan dengan metode konvensional.
Selain itu sistem ini cocok untuk menanam sayuran yang mana membutuhkan sangat banyak air dan nutrisi namun tidak boleh disalahgunakan karena menyebabkan kebusukan bahkan kematian pada tanaman tersebut.

Prinsip kerja Hidroponik Sistem Deep Flow Technique (DFT)

yoonhidroponik.com

Prinsip dasar Hidroponik Sistem Deep Flow Technique (DFT) sebenarnya tidak sulit. Karena menggunakan sistem maka mau tidak mau anda mempelajari sistem dan cara hidrponik mengalir. Sistem DFT yaitu dengan mensirkulasikan larutan nutrisi tanaman secara terus-menerus selama 24 jam pada rangkaian aliran tertutup.

Ada juga hidroponik NFT,  idealnya dibuat dengan menggunakan media datar seperti talang air yang persegi, permukaan yang rata akan membuat air nutrisi mengalir secara merata juga. Akan tetapi Anda bisa juga memakai pipa paralon, hanya saja pastikan Anda menyambungnya dengan sambungan L, bila memakai Pokshok Anda telah membuat hidroponik DFT. Bila memakai dove, berarti Anda sedang membuat instalasi hidroponik sistem sumbu (Wick System).

Larutan nutrisi tanaman khusus hidroponik ini ada di dalam tangki dipompa oleh pompa air menuju bak penanaman melalui jaringan irigasi pipa, kemudian larutan nutrisi tanaman di dalam bak penanaman dialirkan kembali menuju tangki.   Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan strowbery, dll
Jika Petani Indonesia ingin membuat sistem ini anda hanya memerlukan uang 300 ribu, namun itu baru pembuatan sistem DFT/NFT. Hanya untuk instalasi pipa diatas tadi belum termasuk pembelian bahan-bahan untuk memulai bercocok tanamnya. Berikut ini perkiraan jika menggunakan sistem DFT hidroponik.

Perkiraan Harga dan Penjelasan

blog2Sekarang kita bisa menjawab pertanyaan di atas, bagus atau tidak bagus sistem hidroponik tertentu harus disesuaikan dengan konteks (dengan tempat Anda berada). Selain itu juga ditetapkan sejauh mana anda ingin atau mau membuat sistem tersebut.  Misalnya bila di daerah Anda sering mati listrik dan air cukup sulit, sebaiknya hindari berkebun hidroponik sistem NFT. Kalau di daerah Anda listrik jarang mati dan air sedikit, gunakan DFT. Kalau listrik jarang banget mati dan air berlimpah gunakan NFT. Sudah pasti tidak sulit kan menentukan untuk menggunakan sistem apa.

Berikut ini ada juga video yang bisa anda saksikan mengenai pembuatan atau perakitan sistem DTF

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *