Transgenik adalah suatu organisme yang mengandung transgen melalui proses bioteknologi (bukan proses pemuliaan tanaman), Transgen adalah gen asing yang ditambahkan kepada suatu spesies. Suatu jasad yang memiliki sifat baru, yang sebelumnya tidak dimiliki oleh jenis jasad tersebut, sebagai hasil penambahan gen yang berasal dari jasad lain. Juga disebut organisme transgenik.
Teknik bioteknologi tanaman telah dimanfaatkan terutama untuk memberikan karakter baru pada berbagai jenis tanaman. Teknologi rekayasa genetika tanaman memungkinkan pengintegrasian gen-gen yang berasal dari organisme lain untuk perbaikan sifat tanaman. Salah satu contoh aplikasi bioteknologi di bidang pertanian adalah mengembangkan tanaman transgenik yang memiliki sifat :
(1) toleran terhadap zat kimia tertentu (tahan herbisida)
(2) tahan terhadap hama dan penyakit tertentu
(3) mempunyai sifat-sifat khusus (misalnya: tomat yang matangnya lama, padi yang memproduksi beta- caroten dan vitamin A, kedelai dengan lemak tak jenuh rendah, strawberry yang rasanya manis, kentang dan pisang yang berkhasiat obat)
(4) dapat mengambil nitrogen sendiri dari udara (gen dari bakteri pemfiksasi nitrogen disisipkan ke tanaman sehingga tanaman dapat memfiksasi nitrogen udara sendiri)
(5) dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan buruk (kekeringan, cuaca dingin, dan tanah bergaram tinggi).
Keunggulan tanaman transgenik
Salah satu keuntungan tumbuhan transgenik yang jelas bagi petani adalah tumbuhan menjadi tahan terhadap hama tertentu. Contohnya, pepaya resisten papaya-ringspot-virus telah dikomersialisasikan dan tumbuah di Hawaii sejak 1996 (Gonsalves, 1998). Keuntungan bagi lingkungan dari tumbuhan tahan hama yaitu menurunnya penggunaan pestisida. Tumbuhan transgenik mengandung gen resisten hama dari Bacillus thuringiensismenjadikan kemungkinan penurunan pemakaian insektisida secara signifikan di tumbuhan kapas di Amerika.
Keuntungan lainnya dari tumbuhan transgenik adalah hasil yang lebih melimpah. Salah satu contohnya yaitu dikembangkannya varietas gandum semi kerdil dengan hasil melimpah. Gen yang bertanggungjawab untuk reduksi tinggi tumbuhan yaitu Japanese NORIN 10 (gen kerdil, gibberelin insensitif), gen ini diintroduksikan pada gandum. Gen ini memiliki dua keuntungan, yaitu mengkode tumbuhan yang lebih pendek, lebih kuat, dan merespon pupuk lebih banyak tanpa terjadi collaps dan meningkatkan hasil secara langsung dengan cara mereduksi elongasi sel pada bagian vegetatif tumbuhan.
Sehingga memungkinkan tumbuhan untuk lebih menumbuhkan bagian reproduktif tumbuhan yang dimakan. Gen ini telah diisolasi dan didemonstrasikan untuk berperan sama saat digunakan pada tumbuhan jenis lain (Peng et al 1999, Worland et al 1999). Teknik pengerdilan ini berpotensi untuk digunakan untuk meningkatkan produktivitas pada berbagai tumbuhan dimana hasil ekonomisnya lebih pada bagian reproduktif bukan vegetatif.
Kelemahannya tanaman transgenik
1. Potensi resiko tanaman transgenik tahan hama terhadap kesehatan manusia pada umumnya berkaitan dengan kemungkinan munculnya alergen baru atau toksin pada tanaman pangan yang direkayasa, kemungkinan adanya alergen baru dalam serbuk sari tanaman atau kemungkinan munculnya kombinasi antar protein yang membentuk struktur tidak dikenal yang menyebabkan efek pleitropik ataupun efek sekunder yang tidak diperkirakan.
2. organisme non target yang memakan tanaman yang masih hidup atau detrivitor yang memakan tanaman yang mati. Kedua, resiko tidak langsung terhadap spesies non-target dan tentu hal ini akan mematikan rantai makanan yang ada.
3. Jika tanaman transgenik ditanam secara besar-besaran, dengan berbagai hama target yang berbeda-beda, jika dijumlahkan secara kumulatif, dalam tempo beberapa waktu, maka akan membunuh hampir semua jenis insekta pemakan tanaman.
Itulah kelebihan dan kekurangan dari tanaman transgenik. Setiap teknologi memang ada plus dan minusnya tentu sebagai Petani Indonesia anda berhak menggunakannya atau mencoba tanaman transgenik namun tetap dalam batasan yang wajar.
Related Posts :