Unsur-unsur yang di butuhkan tanaman yaitu unsur makro dan mikro, jika unsur tersebut terpenuhi alhasil tanaman akan tumbuh dengan baik. Didalam penanaman tanaman hidroponik unsur makro lebih di butuhkan atau kebutuhan unsur makro lebih banyak di bandingkan dengan metode tanam dengan media tanah, yang harus terpenuhi dalam sistem tanaman hidroponik yaitu unsur makro seperti Ca ( kalsium ), K ( kalium ), P ( fosfor ), N ( nitrogen ), S ( sulfur ), dan Mg ( Magnesium ). Sedangkan untuk unsur mikronya seperti Mn ( Mangan ), Fe ( Besi ), B ( Boron ), Ci ( klor ), dan Mo ( Molibdenum ).
Jika hanya mengandalkan tanah atau media tentu tidak akan cukup. Terutama hidroponik bukanlah sistem penanaman yang menggunakan tanah. Fakta inilah yang menjadikan banyak Petani Indonesia memutuskan untuk membuat pupuk khusus ketika menanam hidroponik. Membuat pupuk hidroponik tidaklah susah selama anda mengikuti tahapannya.
Cara Membuat Nutrisi Hidroponik
Ketika anda ingin membuat pupuk agar lebih hemat,anda bisa mengikuti tutorial pembuatan pupuk alami berikut ini :
Bahan dan Alat:
- 10 gr pupuk NPK 16-16-16
- 10 gr pupuk KCL
- 5 gr pupuk Gandasil D
- 10 l air sumur / sungai (endapkan 10 hari jika menggunakan air ledeng)
- 3 gelas plastik bekas air mineral
- 1 ember berkapasitas 10 liter
- timbangan
- alat pengaduk
Cara membuat nutrisi hidroponik:
- Isi ketiga gelas plastik dengan 100 ml air
- Larutkan pupuk NPK, KCL, dan Gandasil ke dalam setiap gelas. Larutkan secara sempurna hingga tidak ada endapan.
- Campurkan ketiga larutan ke dalam ember.
- Tambahkan air hingga mencapai 10 L. Aduk hingga tercampur semua.
Untuk cara pembuatan nutrisi sangat cocok untuk pertumbuhan tunas tanaman sayuran hidroponik.Sedangkan jika anda menanamnya cabai maka anda bisa mennambahkan 10 gr pupuk urea Untuk tanaman lain, seperti tomat, terong dan menitumn anda bisa menambahkan 15-20 pupuk urea dalam larutan. Untuk tahap pembungaan dan pembuahan, kurangi pupuk urea menjadi 50% dari takaran sebelumnya, tambahkan 50% pupuk NPK, dan ganti pupuk Gandasil D dengan Gandasil B.
Cara Membuat Nutrisi Hidroponik Alami
Bahan dan alat:
- 30 kg jerami / dedaunan
- 1 karung kotoran ayam / kambing
- 1/2 karung dedak / bekatul
- 100 gr gula merah
- 50 ml bioaktivator (EM1, EM4 atau GP-1)
- ember kapasitas 100 L
- selang aerator transparan diameter 0,5 cm
- botol plastik air mineral volume 1 L
- air bersih
Cara membuat nutrisi hidroponik:
- Tutup ember dengan diberi lubang sebesar selang.
- Potong-potong halus jerami, campurkan dengan kotoran ayam dan dedak.
- Masukkan campuran bahan organik tersebut ke dalam ember yang sudah kedap udara. Tambahkan air dengan perbandingan 2 : 1.
- Aduk campuran tersebut secara perlahan hingga semua larut.
- Di tempat lain, larutkan bioktivator dan gula merah ke dalam 5 liter air. Aduk hingga rata.
- Masukkan larutan bioktivator ke dalam ember plastik kedap udara. Tutup rapat ember.
- Masukkan selang aerator pada tutup ember. Pada tahap ini, pastikan tidak ada celah di ember. Anda bisa gunakan plester rekat.
- Isi 3/4 botol plastik dengan air. Masukkan selang aerator sisi lainnya ke dalam botol. Proses ini akan berlangsung secara anaerob.
- Diamkan selama 7-10 hari. Larutan dikatakan berhasil apabila sudah tercium aroma hasil fermentasi dari ember.
- Setelah tahapan fermentasi selesai, saring larutan tersebut dengan saringan kain. Ampas larutan yang telah di saring bisa anda gunakan untuk membuat pupuk organik padat.
Sekarang, anda telah mengetahui cara membuat nutrisi hidroponik buatan sendiri dan alami yang bisa anda coba di rumah.
Selain bahan diatas ada deretan bahan yang bisa anda buat untuk dijadikan pupuk hidroponik. Diantaranya adalah :
-
Nasi basi
-
Kotoran kelinci
-
Daun-daun kering
-
Batang pisang
-
Kotoran kambing
-
Kombinasi pupuk
-
Kombinasi pupuk